Last weekend was bomb.
at Bumi Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta
Reading is political and it always has been. Here are some of the classic books on the banned list that you should definitely check out.
Penulis : Pat Grogan dan Evelyn Reed
Tebal: 90 halaman
Penerbit: Penerbit Independen
Kategori : Feminisme dan Sosial.
Nilai : 9/10
Pat Grogan dan Evelyn Reed telah mencurahkan akumulasi pengetahuan mereka selama bertahun-tahun ke dalam 90 halaman buku, dengan pelbagai teori, argumentasi, pengalaman ketubuhan serta penelitian untuk menegaskan—bahkan memperjuangkan sesuatu yang seharusnya memang berada dibawah kendali perempuan. Aku tidak mengerti kenapa buku ini bahkan harus ditulis, dan kenapa muatan dari buku ini terasa seperti pengetahuan baru bagiku. Seharusnya perempuan memang mengetahui bahwa mereka memiliki hak atas aborsi, hak untuk menimbang dam memilih apakah sel yang tumbuh di rahim mereka—ya milik mereka—akan mendapat kesempatan untuk tumbuh menjadi anak atau tidak.
Menurutku sebagai pembaca, Grogan dan Reed menulis buku ini dengan apik, dimulai dari sebuah peringatan bahwa para penguasa telah menggunakan isu aborsi untuk mengkonstruksi perkelahian antar buruh perempuan. Hak kita sendiri ternyata digunakan sebagai alat untuk menciptakan konflik horizontal, sehingga alih-alih memerangi sistem dominasi maskulin atau hukum yang tidak memihak perempuan, warga sipil malah saling dipertentangkan.
Mereka juga menegaskan bahwa ketika hak perempuan untuk memutuskan atas tubuhnya dirampas, bukan hanya kebebasan mereka yang dipertaruhkan, tetapi juga masa depan mereka—hak untuk menentukan kapan atau apakah mereka ingin menjadi seorang ibu. Ini bukan sekadar isu hukum, tetapi juga soal keadilan sosial. Negara yang melarang aborsi bukan hanya merampas hak dasar perempuan, tetapi juga membahayakan hidup mereka dengan memaksa mereka mencari jalan yang tidak aman.
Grogan dan Reed menyajikan fakta bahwa negara-negara yang melegalkan aborsi dengan layanan kesehatan yang baik justru memiliki tingkat aborsi yang lebih rendah dibandingkan negara yang melarangnya. Akses terhadap pendidikan seksual yang komprehensif dan alat kontrasepsi yang mudah dijangkau terbukti lebih efektif dalam menekan angka kehamilan tidak diinginkan dibandingkan dengan kriminalisasi.
Namun, yang membuat buku ini begitu kuat bukan hanya data dan analisisnya, tetapi juga cara penulis mengangkat pengalaman perempuan yang dipaksa melahirkan, yang kehilangan nyawa karena aborsi ilegal, yang dihukum karena memilih hidup mereka sendiri di atas kehendak negara.
Membaca buku ini rasanya seperti dihadapkan pada kenyataan yang seharusnya tidak perlu kita hadapi—bahwa hak atas tubuh sendiri masih harus diperjuangkan mati-matian. Grogan dan Reed tidak menulis untuk memberi kita pengetahuan baru, tapi untuk mengguncang kesadaran kita.
Abortion is a healthcare!
This week obsession: 1984 by George Orwell.
Sehat selalu rakyat Indonesia dan perjuangan mereka :'')
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
(context for non Indo moots)
vintage stamps
[𝟮𝟬+ & 𝗧𝗮𝘂𝗿𝘂𝘀!] Beauty is terror, yet we want to be devoured by it; A devoted Henry Winter defender.
77 posts